BAB
I
PENDAHULUAN
I.1. LATAR BELAKANG
Seiring dengan
perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi pada sekarang ini, sering kita
jumpai banyak alat-alat elektronik, misalnya Resistor. Namun masih banyak
diantara kita yang belum mengerti apa kegunaan dan bagaimana cara menggunakan
resistor itu sendiri. Padahal resistor sangat berguna dalam kehidupan
sehari-hari terutama dalam bidang elektronika sehingga perlu adanya penjelasan tentang Variable Resistor.
Oleh sebab
itu, kami membuat satu makalah yang mengkaji tentang tentang Resistor dan
bagaimana penggunaan dan cara menggunakan Resistor itu sendiri, sehingga dapat
meberikan informasi kepada pembaca mengenai Resistor. Makalah kami yang berjudul
“Variable Resistor”.
Resistor adalah komponen
elektronik dua kutub yang didesain untuk menahan arus listrik dengan memproduksi tegangan listrik di antara kedua kutubnya, nilai tegangan terhadap resistansi
berbanding dengan arus yang mengalir, berdasarkan. Resistor digunakan sebagai
bagian dari jejaring elektronik dan sirkuit
elektronik, dan merupakan salah satu komponen yang paling sering
digunakan. Resistor dapat dibuat dari bermacam-macam kompon dan film, bahkan
kawat resistansi (kawat yang dibuat dari paduan resistivitas tinggi
seperti nikel-kromium).
Karakteristik utama dari resistor
adalah resistansinya dan daya listrikyang dapat dihantarkan. Karakteristik lain termasuk koefisien suhu, desahlistrik, dan induktansi. Resistor dapat diintegrasikan kedalam sirkuit hibrida dan papan
sirkuit cetak, bahkan sirkuit terpadu. Ukuran dan letak kaki bergantung pada desain sirkuit, kebutuhan daya
resistor harus cukup dan disesuaikan dengan kebutuhan arus rangkaian agar tidak
terbakar.
BAB
II
PEMBAHASAN
MENGENAI RESISTOR
A. Resistor
Resistor adalah suatu komponen
elektronika yang berfungsi untuk menghambat arus listrik dan menghasilkan nilai
resistansi tertentu. Kemampuan resistor dalam menghambat arus listrik sangat
beragam disesuaikan dengan nilai resistansi resistor tersebut. Dalam
prakteknya resistor juga disebut tahanan atau hambatan listrik, ada juga yang
menyebut resistance atau werstand (belanda). Sesuai dengan namanya
resistor bersifat resistif dan umumnya terbuat dari karbon.
Berdasarkan hokum OHM. Resistor di lambangkan dengan R, fungsi utama
pada Reistor adalah untuk menahan arus listrik. Satuan dari Resistor dinyatakan
dalam (OHM) yang lambangnya OMEGA (Ω). Pada Resistor biasanya terdapat empat
gelang warna, gelang pertama dan kedua menujukan angka, gelang ketiga adalah
faktor kelipatan, sedangkan gelang yang keempat menunjukan toleransi hambatan.
Resistor memiliki beragam jenis dan bentuk. Diantaranya
resistor yang berbentuk silinder, smd (Surface Mount Devices), dan wirewound. Jenis jenis resistor
antara lain komposisi karbon, metal film, wirewound,
smd, dan resistor dengan teknologi film tebal. Resistor yang paling banyak
beredar di pasaran umum adalah resistor dengan bahan komposisi karbon, dan
metal film. Resistor ini biasanya berbentuk silinder dengan pita pita warna
yang melingkar di badan resistor. Pita pita warna ini dikenal sebagai kode resistor. Dengan mengetahui kode
resistor kita dapat mengetahui nilai resistansi resistor, toleransi, koefisien
temperatur dan reliabilitas resistor tersebut. Tutorial ini akan menjelaskan
kode kode resistor yang banyak beredar di pasaran. Nilai
satuan terbesar yang dipergunakan untuk menentukan besarnya nilai Resistor
adalah :
ü 1 Mega Ohm (MΩ) = 1.000.000 Ohm
ü 1 Kilo Ohm (KΩ) = 1.000 Ohm
B. Kegunaan Resistor
dalam kehidupan sehari-hari Resistor memilki banyak
kegunaan, terutama dalam bidang elektro. Adapun kegunaan Resistor sebagai
berikut :
1. Pembangkit potensi
listrik
Maksudnya bahwa Resistor bisa menimbulkan potensial
listrik dengan nilai tertentu. jika suatu rangkaian kawat tanpa tahanan maka
potensialnya nol, tetapi jika diberi tahanan maka potensialnya menjadi tidak
nol
2. Memperkecil tegangan
(potensial) listrik
Maksudnya dengan pemasangan ini kita barhasil
menurunkan tegangan listrik dari suatu sumber listrik. Misalnya bila kita
berkehendak memutar suatu motor listrik dengan tegangan 6 volt sedang kita
memiliki accu 7,5 volt atau 12 volt, maka caranya bisa dipasangkan tahanan
dengan perhitungan tertentu. Bila motor listrik tersebut memiliki tahanan dalam
sebesar 3 ohm maka agar diperoleh potensial 6 volt sebagai dimaksud kita harus
memasangkan tahanan sebesar 3 ohm pada accu 12 volt.
3. Memperkecil arus
listrik
Maksudnya yaitu jika dipasangkan suatu tahanan dakam
suatu rangkaian reistor pada kawat, maka akibatnya arus listrik yang mengalir
menjadi lebih kecil.
4. Pembagi tegangan
listrik
Maksudnya bahwa dengan pemakaian tahanan ini kita akan
berhasil membagi tegangan listrik dari suatu sumbar listrik, tetapi bila hasil
pembagian itu dijumlahkan hasilnya akan sama dengan tegangan sumbernya.
C. Jenis-jenis Resistor
1. Resistor tetap (Fixed
Resistor)
2. Resistor tidak tetap
manual (Adjustable Manual Resistor)
Resistror jenis ini adalah resistor yang nilainya
dapat diubah. Resistor ini juga dikenal dengan :
Ø Potensiometer, yang dapat diubah dengan memutar
gagangnya.
Ø VR (Variable Resistor) atau disebut juga trimpot
(trimeter potensio).
Symbol Variable resistor
Ada dua jenis resistor veriabel yaitu:
A. Trimpot : yaitu resistor yang untuk merubah nilainya dibutuhkan alat
bantu seperti obeng. Biasanya nilai maksimum hingga minimum diatur dengan
memutar trimpot kurang dari satu putaran. Namun untuk Multi turn
resistor variasi nilai resistansinya diatur dalam beberapa kali
putaran.
contoh bentuk fisik Trimpot
B. Potensio meter yaitu resistor yang untuk merubah nilainya tidak dibutuhkan alat bantu karena mempunyai engkol atau poros putaran
Contoh bentuk fisik Potensio meter
3. Resistor tidak tetap otomat (Variable Resistor
devices)
Resistor jenis ini bisa berubah
nilainya secara otomatis. Bila terkena cahaya atau panas. Selama ini yang
banyak kita jumpai adalah NTC (Negative Temperature Cooficient) dan LDR (Light
Dependence Resistor).sesuai dengan namanya maka resistor NTC bila terkena panas
maka nilai hambatannya dapat berubah mengecil sedangkan LDR akan mengecil nilai
hambatannya bila terkena cahaya.
4. NTC Negativw Temperatur Coefisien
adalah jenis resistor non linier yang
nilai hambatannya terpengaruh oleh perubahan suhu. Makin tinggi suhu yang
mempengaruhi makin rendah nilai hambatannya.
5. VDR Voltege dependent Resistor
Adalah jenis resistor non linier yang
nilai hambatannya terpengaruh oleh perubahan tegangan yang melewatinya. Salah
satu varian dari VDR adalah MOV : Metal Oxide Variable Resistor. MOV
memiliki nilai hambatan yang sangat besar atau open jika bekerja dibawah
tegangan nominalnya. Namun jika tegangan nominalnya terlampaui maka
resistansinya menjadi sangat kecil atau short. MOV banyak digunakan sebagai
pengaman terhadap tegangan lebih.
contoh bentuk fisikVDR / MOV
6. Resistor dengan nilai tidak Linear (non linear
resistor)
Yaitu resistor yang nilai hambatannya
tidak linier karena pengaruh faktor lingkungan misalnya suhu, cahaya, tegangan
dan lain-lain.Contoh resistor non linear:
A. PTC Positive Temperatur Coefisien
adalah jenis resistor non linier yang
nilai hambatannya terpengaruh oleh perubahan suhu. Makin tinggi suhu yang
mempengaruhi makin besar nilai hambatannya.
Symbol PTC
contoh bentuk fisik PTC
D. Kode
Warna pada Resistor
Warna
|
Gelang 1
|
Gelang 2
|
Gelang 3
|
Gelang 4
|
Hitam
|
0
|
0
|
-
|
-
|
Coklat
|
1
|
1
|
1
|
1%
|
Merah
|
2
|
2
|
2
|
2%
|
Jingga
|
3
|
3
|
3
|
3%
|
Kuning
|
4
|
4
|
4
|
4%
|
Hijau
|
5
|
5
|
5
|
5%
|
Biru
|
6
|
6
|
6
|
6%
|
Ungu
|
7
|
7
|
7
|
7%
|
Abu-abu
|
8
|
8
|
8
|
8%
|
Putih
|
9
|
9
|
9
|
9%
|
Emas
|
-
|
-
|
-
|
5%
|
Perak
|
-
|
-
|
-
|
10%
|
Tak warna
|
-
|
-
|
-
|
20%
|
Nilai ukuran dari resistor itu ada yang tertulis
langsung dibadannya dan ada pula yang hanya memakai kode warna dengan nilai
tahanan yang tertentu besarnya. Kode warna tersebut adalah standar manufaktur
yang dikeluarkan oleh EIA (electronic industries association). seperti yang
ditunjukkan dalam tabel diatas.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Bedasarkan
makalah yang telah kami susun, kami mempunyai kesimpulan bahwa Resistor adalah suatu benda yang mempunyai nilai
ketahanan tertentu dan menyerap energi dalam bentuk panas.
B. Saran
Selain menarik
kesimpulan, kami juga memberikan saran
spertisaat menggunakan alat-alat elektronika, terlebih dahulu harus dipelajari
manfaat maupun cara penggunaan alat tersebut. Terutama yang berhubungan dengan
listrik.
DAFTAR
PUSTAKA
Coper, william D, 1994, instrumen elektronika dan
teknik pengukuran.
Rusmadi, Dedy.
2001. Mengenal Komponen
Elektronika. Bandung ; PT.
Pionir Jaya.
Prasetyono,
Dwi Sunar. 2003. Belajar
Sistem Cepat Elektronika. Yogyakarta ; PT. Absolut.
Zam, Efvy
Zamidra. 2002. Mudah Menguasai
ElektronikaI. Surabaya ; PT. Indah Surabaya.
Wasis p. 1981. Keterampilan Elektronika.
Surabaya ; PT. Usaha Nasional.