1.
Pengertian Android Studio
Android Studio build system adalah toolkit yang
digunakan untuk membangun, test, menjalankan, dan membuat paket dari aplikasi
anda. Build system tidak tergantung (independent) dari Android Studio, jadi
kita dapat memanggilnya dalam Android Studio atau dengan menggunakan command
line. Setelah menuliskan code pada
aplikasi,kemudian dapat menggunakan
fitur buid sistem untuk:
-
kustomisasi, konfigurasi, dan mengextends proses
build.
-
Membuat beberapa APK untuk aplikasi android anda
dengan fitur yang berbeda menggunakan project yang sama.
-
Menggunakan ulang kode dan resources
Fleksibilitas dari Sistem Pengembangan Android Studio
ini memungkinkan untuk mencapai
keseluruhan hal tanpa harus memodifikasi
file inti dari project yang sedang dibuat.
2.
Membahas Tentang Android Studio
Android Studio merupakan lingkungan pengembangan
Android baru berdasarkan IntelliJ IDEA. Mirip dengan Eclipse dengan ADT Plugin,
Android Studio menyediakan alat pengembang terintegrasi untuk pengembangan dan
debugging. Android Studio menawarkan:
-
Berbasis Gradle.
-
Android-spesifik refactoring dan perbaikan yang
cepat.
-
Alat Lint untuk menangkap kinerja, kegunaan,
versi kompatibilitas dan masalah lainnya.
-
ProGuard dan app-signature.
-
Wizard untuk design dan membuat
komponen-komponen umum Sebuah layout editor yang memungkinkan untuk
drag-and-drop komponen UI, pratinjau layout pada beberapa konfigurasi layar,
dan banyak lagi.
-
Built-in dukungan untuk Google Cloud platform ,
sehingga mudah untuk mengintegrasikan Google Cloud Messaging dan App Engine
sebagai komponen server-side.
Android Studio adalah sebuah IDE untuk pengembangan
aplikasi di platform Android. Sama seperti kombinasi antara Eclipse
dan Android Developer Tools (ADT), Saat ini usia Android Studio masih tergolong
muda, baru versi 0.2.3 (masih early access preview).
Kenapa harus ada sebuah IDE baru? Android Software
Development Kit (SDK) adalah sebuah tools penting untuk membangun sebuah
aplikasi di ponsel android. Selain itu SDK juga berguna untuk melakukan
rooting, flashing, dan yang lainnya. SDK sebelumnya di-bundle bersama
dengan Eclipse, sementara Android Studio menggunakan IntelliJ IDEA Community
Edition. Kedua IDE tersebut sama-sama memiliki penggemar
‘fanatik‘-nya masing-masing. Beberapa pendukung IntelliJ IDEA
sering mengatakan bahwa Eclipse terlalu rumit bagi pemula.
Perbedaan lainnya? Android Studio menggunakan Gradle untuk
manajemen proyeknya. Bagi yang belum pernah mendengar, Gradle
adalah build automation tool yang dapat dikonfigurasi melalui DSL berbasis
Groovy. Ini yang membedakan Gradle dari Ant atau Maven yang memakai
XML. Penggunaan DSL berbasis Groovy menyebabkan Gradle lebih
fleksibel dan dapat diprogram dengan mudah. Android studio mensupport secara
full untuk melakukan pengembangan aplikasi android. Selain itu anda juga akan
mendapatkan semua tools dan fitur terbari dari SDK Android.
Catatan: Android Studio saat ini masih dalam tahap
awal pengembangan. Beberapa fitur belum lengkap atau belum dibuat dan bahkan
mungkin masih mengalami bug pada beberapa bagian. Namun dalam tahap beta ini
sendiri sudah mampu untuk membuat sebuah aplikasi berbasis android yang
berjalan dengan sempurna pada perangkat android.
Namun jangan khawatir karena Android Studio inipun
mengalami perkembangan dan dapat meng-upgrade ke versi terbaru dengan
menginstal patch.
Dari dalam Android Studio, pilih Bantuan>
Periksa pembaruan (pada Mac, Android Studio> Periksa
pembaruan) untuk melihat apakah pembaruan tersedia.
Namun dengan catatan : Mengganti instalasi yang
ada dari Android Studio akan menghapus setiap paket SDK tambahan yang telah
terinstal, seperti platform target, sistem image, dan aplikasi
sampel. Untuk memperthankan versi sebelumnyai, copy dari direktori SDK
Android Studio ke lokasi sementara sebelum menginstal pembaruan. Kemudian
memindahkannya kembali setelah update selesai.Jika Anda gagal untuk menyalin
paket ini, maka Anda malah dapat men-download nya lagi melalui Android SDK
manager.
3.
Memulai Proyek Android
Ketika memulai
Android Studio untuk pertama kalinya,kita akan melihat layar Selamat Datang
yang menawarkan beberapa cara untuk memulai:
Untuk mulai membangun aplikasi baru, klik New
Project. Ini memulai New Project wizard, yang akan membantu Anda mengatur
proyek menggunakan template app.
Untuk mengimpor proyek aplikasi Android yang ada,
klik Import Project.
Catatan: Jika Anda sebelumnya
mengembangkan proyek Android Anda dengan Eclipse, Anda harus terlebih dahulu
menggunakan fitur ekspor baru di plugin ADT untuk mempersiapkan proyek Anda
dengan sistem pengembangan baru Gradle.
4. Perbedaan
Android Studio dengan Enclipse
a)
Android Studio
Android Studio adalah suatu IDE yang sudah terkenal saat ini. Android
Studio sendiri baru saja di rilis oleh Google, dan sudah menjadi IDE resmi
untuk pembuatan aplikasi berbasis Android.
Karena Android Studio ini adalah hasil pengembangan dari Eclipse, maka
tentunya memiliki banyak fitur-fitur yang baru dibanding Eclipse.Perbedaannya
dengan Eclipse, Android Studio memakai Gradle untuk build
environmentnya.
Berikut fitur-fitur yang ada di Android Studio:
Berikut fitur-fitur yang ada di Android Studio:
1.
Memakai Gradle-based build system yang
fleksibel.
2.
Dapat mem-build multiple APK .
3.
Tersedianya template support untuk Google
Services serta untuk tipe-tipe perangkat lainnya.
4.
Tampilan editor yang lebih baik dan bagus.
5.
Google Cloud Platform built-in support, maka
akan memudah untuk diintegrasikan dengan Google
6.
Cloud Messaging dan App Engine.
Dari sisi build memang lebih unggul apabila
dibandingkan dengan Eclipse, ini disebabkan Android
Studio memakai Gradle. Perbedaan lainnya dari Eclipse tidak diperlukannya lagi dependencies package.
Serta memiliki keunggulan dalam tampilan xml editor yang secara visual jauh
lebih baik dibanding Eclipse.
Adapun kekurangan dari Android Studio menurut saya,
lebih dari sisi aesthetic, dimana default logcatnya tidak berwarna gitu.
Sehingga saya perlu mensetting warnanya sendiri,ribet dah. Tapi ada juga
keunggulan dari sisi aesthetic, yaitu Android Studio otomatis include theme
berwarna hitam/dark, sehingga berguna bagi orang yang lebih suka coding dengan
editor yang berwarna gelap.
b)
Eclipse
Jika pada Eclipse kita biasa menggunakan nama
Workspace, maka di Android Studio Workspace yang berisi kumpulan project itu
disebut dengan Project. Sedangkan apa yang di Eclipse disebut dengan Project,
di Android Studio dinamakan dengan Module.
5.
Cara Instal Android SDK dengan Android Studio
Untuk langkah awal, harus menginstal JDK di pc
terlebih dahulu.
Instal dan ikuti saja
langkah demi langkah penginstalannya.




Pada konfigurasi setting emulator,
seperti pada gambar diatas biarkan terisi secara default saja dan kemudian
tekan Next saja. Setelah tekan Next akan muncul
tampilan seperti pada gambar dibawah ini :


Instalasi Android Studio Completed dan
tekan tombol Next maka
akan muncul tampilan finish seperti pada gambar dibawah ini :

Sebelum tekan tombol Finish terlebih dahulu centang pada Start
android Studio, lalu tekan Finish untuk melanjutkan instalasi SDK pada android
studio. kemudian akan tampil sebuah tampilan seperti pada gambar dibawah ini :

Pada tampilan ini anda diminta untuk
memilih untuk melakukan penginstalan SDK pada komputer/laptop atau mau
melakukan import SDK, pada tutorial ini saya untuk melakukan semua dari awal
jadi memilih I do not have
previous version of Android Studio or i do not want to import my settings.
Setelah itu tekan tombol Ok akan keluar tampilan seperti pada
gambar dibawah ini :


Pada tampilan ini adalah proses download
SDK yang dibutuhkan oleh android studio dan biasanya proses tersebut membutuhkan
waktu kurang lebih 14 menitan, silahkan ditunggu sampai proses download dan
instalasi selesai atau complete

Sekarang
penginstalan android studio telah selesai dan anda sudah bisa menggunakan
Android SDK.

6. Membuat Project Sederhana di Android
Studio
Pertama buka terlebih dahulu aplikasi
android Studio, lalu create project

Klik start a new Android Studio Project
untuk membuat project android baru,
Kemudian penamaan aplikasi dan package
Kemudian penamaan aplikasi dan package

pada bagian penentuan build target, jika
di eclipse ada bagian dimana user menentukan build target sedangkan di android
studio hanya menentukan minimum SDK.

Selain itu di android studio membuat apps dapat juga di build untuk
Android TV, wear dan glass.
Pada saat pemilihan Add an activity to mobile,pilih blank activity.
Setelah itu pada choose optional for your new file, klik Finish
Setelah itu pada choose optional for your new file, klik Finish
Inilah
tampilan awal setelah setting properties project tadi. Aplikasi android ini
akan menampilkan Hello World. 

7. Kesimpulan
Salah satu alasan yang paling sering muncul adalah
karena Android Studio terlalu banyak memakan memori saat dijalankan. Oleh
karena itu, untuk membuat Android Studio lebih nyaman digunakan dan menjadi
pilihan utama bagi semua programmer Android diseluruh dunia, Google memilih
untuk meninggalkan ADT dan mengembangkan Android Studio, karena Android Studio sekarang dapat dikatakan sudah menjadi
IDE yang powerful dan mapan untuk digunakan olehdeveloper.
Dan tentunya tools ini masih terus dikembangkan.
DAFTAR PUSTAKA
0 komentar:
Posting Komentar